Daerah Asal

Kebudayaan

Tari Lenggang Cisadane

Tari Lenggang Cisadane sendiri merupakan perpaduan unsur budaya yang ada di Kota Tangerang seperti budaya Sunda, Jawa, Betawi, Cina, Arab dan budaya Lainnya. Selain alat musik gamelan, didalamnya juga terdapat alat musik yang digunakan pada musik marawis, lengkap dengan lagu-lagu marawisnya. Tari Lenggang Cisadane ini merupakan proses pembentukan harmonisasi musik, tata busana dan gerak yang dipadukan menjadi suatu tarian yang indah dan mencirikan budaya Kota Tangerang. Tarian ini dibawakan 13 orang yang mencirikan jumlah kecamatan di Kota Tangerang. Seniman dan budayawan kota Tangerang ini menghasilkan sebuah seni tradisional khas Kota Tangerang dengan memadukan unsur musik, kostum dan tarian.

Gambang Kromong

Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan dan kongahyan. Disebut Gambang Kromong karena diadopsi dari nama dua buah alat perkusi yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari prakarsa seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong pada masa jabatan 1736-1740. Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang kromong adalah tangga nada pentatonik Cina yang sering disebut salendro Cina atau salendro mandalungan. Instrumen pada gambang kromong terdiri atas gambang, kromong, gong, gendang, suling, kecrek dan sukong, tehyan atau kongahyan sebagai pembawa melodi.

Lenong

Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang dan sukong. Lakon atauskenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi. Lenong berkembang sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi ataskesenian serupa seperti komedi bangsawan dan teater stambul yang sudah ada saat itu. Selain itu, Firman Muntaco, seniman Betawi, menyebutkan bahwa lenong berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak tahun 1920-an.

Barongsai

Kesenian yang berkembang di Kota Tangerang, terdiri dari beberapa jenis antara lain Kilin, Peking Say, Lang Say, Samujie. Kesenian yang menampilkan Singa Batu model dari Cieh Say ini ada bermacam macam, dimana yang utama mengikuti dua aliran, yaitu Aliran Utara dan Selatan yang dimaksud adalah sebelah Utara Sungai Yang Zi, bentuknya garang, badannya tetap, mulutnya persegi seperti yang kita lihat di kelompok Istana Kekaisaran di Beijing, sedangkan aliran selatan adalah terdapat di sebelah Selatan Sungai Yang Zi, bentuknya lebih bervariasi, lebih luwes, tapi kurang gagah. Aliran Selatan, pada umumnya berada di kelenteng-kelenteng Indonesia, khususnya di Kota Tangerang, termasuk bentuk singa ini, sama sekali tidak mirip dengan wujud singa sebenarnya, tetapi diambil dari Anjing Say yang pada waktu itu dipelihara Kaisar dan hanya di Istana saja, karena dianggap suci.

Link : http://www.tangerangkota.go.id/kebudayaan

Makanan

Saya sendiri pun merupakan orang yang suka sekali berwisata kuliner disetiap daerah yang saya diami, terutama Kota Tangerang yang merupakan kota dimana saya tinggal dan sekolah dasar hingga menengah.

Pengetahuan saya akan kuliner Kota Tangerang bisa dibilang tidak terlalu banyak, mungkin hanya sebagian kecil saja yang saya tau, salah satunya :

 

1.      Soto Mie Bang Jek

Soto mie bang jek sendiri merupakan salah satu rumah makan yang berada di Kota Tangerang dan kebetulan tempatnya dekat dengan sekolah saya, soto mie bang jek sendiri sudah cukup terkenal di Tangerang, karena rumah makan tersebut sampai-sampai sudah masuk kekoran Kota Tangerang. Uniknya bang jek sendiri yang meracik soto mie bang jek tersebut, tidak seperti biasanya bos rumah makan hanya tinggal terima bersih saja.

2.      Cilung / vapeda

Cilung/ vapeda sendiri merupakan makanan khas Kota Tangerang bagi kalangan pelajar, mungkin di Kota Malang bisa disebut sempol. Cilung terbuat dari aci atau tepung yang kemudian digoreng di minyak yang cukup banyak kemudian dililit atau digulung menggunakan sumpit. Vapeda sendiri terbuat dari tepung atau aci yang digoreng layaknya telur dadar tipis-tipis hanya saja diatasnya ditambahkan terlur puyuh/ ayam dan digoreng di panci dengan minyak sedikit lalu digulung disumpit juga.

3.      Kerak telor

Ya, kerak telor sendiri juga merupakan makanan khas Jakarta, tetapi disetiap ada festival-festival Kota Tangerang, pedagang kerak telur tidak pernah absen dari festival itu sendiri, itu pun juga karena sebagian penduduk Kota Tangerang merupakan orang betawi

4.      Roti bakar 88

Roti bakar 88 pun, juga merupakan suatu makanan atau bisa dibilang tempat nongkrong anak-anak muda atau cafenya anak-anak muda, bisa dibilang roti bakar 88 ini memiliki cita rasa khas tersendiri dan tentunya harga yang terjangkau

5.      Cendol durian

Cendol durian memang menjadi salah satu, minuman khas Kota Tangerang, tapi sayangnya karena saya tidak suka durian, jadi saya gk pernah nyoba.

6.      Pasar 8

Pasar 8 sendiri, merupakan pasar ketika dipagi hari dan dimalam hari mejadi tempat kuliner malam Tangerang, dan juga terletak di Alam Sutra, yang menjajakan bermacam-macam kuliner.

  

Ciri Khas

1.   Fetival

 

Festival, ya festival sendiri juga merupakan icon bagi Kota Tangerang. Kota Tangerang selalu rutin mengadkan festival, diantaranya :

a.       Festival Cisade

Festival cisadane ini juga merupakan festival yang didalamnya terdapat pertunjukan kesenian tari, drumband dari sekolah-sekolah ditangerang, kuliner khas, serta lomba-lomba ketangkasan, salah satunya adalah lomba dayung perahu naga yang dilaksanakan di sungai Cisadane yang juga merupakan sungai utama di Kota Tangerang

b.      Festival Tangerang Bersih

Festival ini tidak berbeda jauh kegiatannya dengan festival cisadane, hanya saja festival ini lebih berfokus untuk kerja bakti, dan juga ada lomba melukis kaos, pameran kesenian, dan juga lomba ketangkasan yang dikhususkan untuk anggota pramuka tentunya, karena dulu saya merupakan anggota pramuka aktif.

c.       Festival Al-A’zhom

Festival Al-A’zhom sendiri merupakan festival yang isi kegiatannya berupa lomba-lomba tentang keagamaan. Karena Al-A’zhom sendiri ini merupakan salah satu masjid yang menjadi icon Kota Tangerang, yang terletak dipusat pemerintahan Kota Tangerang

d.      Car Free Day

Car Free Day ini atau biasa disebut CFD merupakan salah satu kegitan yang banyak dilakukan oleh kota-kota besar lainnya juga, hanya saja yang membedakan hampir disetiap kegiatan CFD terdapat lomba-lomba ketangkasan yang dimana pesertanya adalah siswa/siswi sekolah di Kota Tangerang.

e.       IKEA

Ya, IKEA merupakan sebuah toko terbesar yang menjual furniture impor ternama yang berasal dari Swedia, dan hanya satu-satunya diIndonesia yang terletak didaerah Alam Sutra, Tangerang